k o do k i jo

"udahlah ty.. kalo jodoh nggak kemana"

seumur hidup gue denger petuah itu ribuan kali.

pernah gue pengen banget sepatu item-ungu di semangggi, sepatu ukuran 37 yang udah rada kotor karena jadi display. alhasil gue cuek aja dan memilih untuk makan dulu, karena gue yakin sepatu itu nggak bakal ada yang mau beli (well.. untuk ukuran sepatu baru, itu sama sekali nggak termasuk).

tapi nasib sial menjemput.
begitu gue balik dari foodcourt, sepatu itu udah hilang lenyap.
(NGGAK JODOH!)


dan, beruntungnya, ketidakjodohan ini nggak terjadi sama diri saya yang malang ini saja.
banyak dari kita yang pasti sering ngalamin hal kayak gitu, mau menggapai sesuatu yang udah di ujung jari, namun tetep nggak mampu menyentuhnya.

and the funniest thing, we always thought that we're not good enough.
padahal, petuah itu ada benernya.
bukan karena kita kurang baik apalagi kurang beruntung..
tapi kita cuma nggak jodoh aja.

bahkan ketika gue mengusahakan untuk pacaran, keliatannya semuanya cocok (dan sempurna), namun ada Tangan-Nggak-Keliatan yang ikut membuat keputusan. dan akhirnya gagal.
sampe akhirnya gue tersadar sendiri, bahwa pria bertulang rusuk hilang itu cuma bukan jodoh saya.. he's smoker, and that's the only one thing i wish my husband never ever be. (dan Tuhan Tampan ternyata lebih inget daripada gue.)

jika UI menolak, maka Moestopo menerima.
jika MRA group menolak maka Kompas Gramedia menerima.
when one door closed, another one is open..



ketika satu pintu jodoh tertutup, maka 1000 pintu jodoh lainnya akan terbuka.
=D