k o do k i jo

i trust those hands...


and i know, i couldn't be wrong.

tapi sekarang si calon sarjana sedang gundah gulana..
gara-gara insiden menelpon HRD Kompas Gramedia, yang berujung pada penyesalan.

"halo.. mbak tyas?"
"iya ini tyas.."
"mbak tyas, ini ity, freelance majalah fortune"
"ooh, iya, ada apa?"
"aku mau nanya, ada lowongan di national geographic nggak?"
"untuk posisi apa?"


?????


(posisi?? emangnya skill gue apa ? emangnya gue punya skill??)



"hmm.. reporter? jurnalis?"
"oh, nggak ada.. mereka lagi nggak buka lowongan"
"kalo di Kompas Gramedia, yang lagi open recruitment majalah apa aja?"
"posisi apa?"



(posisi?again? (still) i don't even think about it)



"posisi PR?"
"wahh.. di KG kebetulan nggak ada PR"

okeh, majalah..media.. buat apa butuh PR? opini yang mereka tulis bahkan lebih besar pengaruhnya di banding yang bisa seorang PR lakukan.


dan gue meringis.
gue bahkan nggak tau gue mau kemana setelah lulus.
gue bahkan nggak tau gue mau jadi apa.
setelah beberapa waktu ber-freelance-ria di Kompas Gramedia, entah kenapa mimpi gue tiba-tiba pupus,
gue nggak lagi pengen jadi editor majalah Cosmogirl.. atau majalah apapun.. menjadi reporter atau jurnalis pun gue nggak pengen.

bukan karena gaji kecil tentunya (gue aja kaga tau gaji mereka berapa),
tapi karena gue ngerasa itu bukan tempat gue. bukan dunia gue.
dan PARAHNYA, i don't know where i belong.


great,
now i'm lost!
lost, alone, in my mind.



..zzz... somebody, find me out!!

walaupun nggak punya skill (photoshop pun aku tak bisa)
dan kebanyakan milih (nggak mau admin, nggak mau marketing, nggak mau promosi, nggak mau sekretaris)
tapi gue percaya aja... bahwa, mungkin, masa depan nggak cuma ada buat mereka yang punya banyak kelebihan dan skill..




pasti Tuhan Tampan juga nyediain sedikit tempat, buat gue, buat orang-orang yang nggak punya mimpi tapi belom mau mati. masih pengen hidup. 1000 tahun lagi. kayak puisi.


Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya yang terbuang.. 


Aku mau hidup seribu tahun lagi






udah binatang jalang, di buang pula...
bah!
bener-bener ya, hidup gue labil amat