sore itu urban radio nampak damai.
gorengan sudah ditempat.
buah nanas dan mangga siap disantap.
siap melibas bayi-bayi dirahim wanita-wanita yang, katanya, hamil.
nando datang.
keluar dari ruang siaran layaknya arjuna.
tetap mempesona.
tapi nggak lagi mempesona begitu ngeluarin kotak makannya.
isinya nasi merah.
sama telor ceplok.
"telornya digoreng pake minyak jagung. jadi sehat" sabda nando.
mas yahyes ragu-ragu ngambil bakwan gorengnya.
minder.
bakwannya digoreng pake minyak curah.
bukan minyak jagung.
akhirnya doi tetep ngambil gorengan sambil nahan napas,
berusaha nutupin perut buncit yang akhir-akhir ini kurang kooperatif.
"semalem gue juga ga makan nasi" ujar mas yahyes, berusaha mengimbangi sabda nando
"gue cuma makan pisang"
arjuna kembali bersabda.
"kalo mau nurunin berat badan, jangan makan buah malem-malem"
muka mas yahyes pucet.
salah strategi.
sabda nando memang tak bisa ditandingi.
akhirnya dia pasrah.
nggak makan malem bisa bikin dia kurang produktif di dunia kerja,
apalagi nggak makan gorengan.
urban radio bisa berhenti beroperasi kalo para penunggunya nggak dikasih sesajen gorengan.
lalu nando mengakhiri ritual nasi merahnya dengan minum air putih beroksigen.
masih mempesona.
kita juga mempesona.
makan gorengan sambil minum coca-cola.
"eh, ada yang mau nitip burger blenger nggak?"
pastinya ini bukan nando yang bersabda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 comments:
Posting Komentar