Deddy Corbuzier untuk pertama kalinya mengaku bahwa dia disleksia.
Gue berdecak kagum.
Saat elo udah sukses, nggak sulit bagi elo untuk mengakui hal yang selama ini elo sembunyiin. Hal yang seringkali adalah kekurangan bagi orang lain.
Coba bayangin kalo cuma seorang kuli bangunan yang bilang bahwa dia disleksia. Elo disleksia, pantesan cuma jadi kuli. Lain halnya kalo ucapan itu keluar dari mulut Deddy Corbuzier. Awesome!
Dan hari ini, daripada nunggu jadi orang sukses tapi enggak sukses-sukses makanya mending gue ceritain sekarang... gue ceritain apa yang bikin gue sebulanan ini selalu pengen nangis-nangis jejeritan.
Seumur hidup, gue nggak pernah kenal yang namanya 'percaya diri'
Gue berjuang keras sekali untuk menemukan rasa 'percaya diri' itu didalam diri gue, namun tak pernah sekalipun ketemu.
Orang mungkin bilang baju yang gue pake bagus.
Tas yang gue pake lucu.
Atau
Mungkin mereka bilang gue cepat menghitung
Supel.
Entah bagaimana, nggak satu pun dari klausa-klausa itu yang gue percayai.
Kalian tau rasanya kayak apa?
Kayak elo lagi denger presiden pidato tentang macet. Sampah!
Ketika akhirnya gue ketemu dia, cowok yang selama 2 tahun gue pikir setia dan penyayang, ternyata cuma ninggalin elo sendirian sekarat disini. Cowok yang dengan santainya melenggang mesra menggandeng wanita yang tanggal 22 desember nanti akan jadi istrinya. Jijik.
For last 2 years, gue berusaha keraaass sekali untuk ngebuang semua rasa minder itu dan berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa 'ity, siapa bilang kamu nggak pantes dicintai? siapa bilang cowok nggak bisa serius sama kamu? see? kamu akhirnya ketemu sama cowok yang lebih dewasa dari kamu dan Kristen! elo enggak perlu buang-buang waktu lagi sama ikan-ikan dilaut yang cuma ngajakin kamu main-main.
sampai kemudian satu hari gue denger kabar bahwa dia mau menikah.
tanpa penjelasan, tanpa permintaan maaf.. dia pergi.
ciihhh!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 comments:
Posting Komentar