k o do k i jo

perfectly imperfect

8/31/2010 10:14:00 AM

lagi-lagi arsitek..

Posted by chrysti siswotaruno |

gundah gulana udah jadi paket hidup gue sehari-hari.
tapi ketika panik, gundah gulana menghilang dan tak terpikirkan.

hari kemaren, si gue melancong sendiri, nyari kue paling "manis" untuk duo maryadi yang sedang anniversary ke 30. tapi nasib emang nggak pernah akur ama dramatisasi hidup gue. niat hati mau ke blok M, tapi metromini tak kunjung datang. jadilah kemaren gue satu jam nunggu bis di depan ITC Permata Hijau. dan (still) nggak dateng-dateng. akhirnya, dengan berat hati, gue memutuskan untuk naik taksi aja ke blok M (seperti rencana awal, mau beli chocolate tuffle di cairmont blok M), tapi lagi-lagi si nasib mempermainkan kebaikan hati gue. taksi tak kunjung datang, sekalinya dateng, si gue mesti rebutan ama bule-bule yang juga terdampar tanpa kendaraan. okeh, saingan gue bule.. and it means, i'm left. supir-supir taksi tak berperasaan itu lebih milih bule daripada pribumi.

what a day!

akhirnya, oleh metromini tak berprikemanusiaan, akhirnya si gue pun melancong, membeli kue dan pulang.
(terdengar singkat dan mudah,, tidak seperti kenyataannya).

dan hari kemarin, 30 Agustus 2010, di usia pernikahan yang (juga) 30 akhirnya kami, para siswotaruno(s) plus kak gery, merayakannya dengan memotong kue. dan, tentu saja doa ucap syukur, because His love has been surrounding us for 30 years, and for EVER!



dan sebelum tidur, si gue pun berdialog sama Tuhan Tampan.

"Jesus, thanks for today.. thanks You give me some money to bought that cake
Lo tau pasti kan kalo duit gue nggak banyak =D"


and i saw HIM smiling.

"Would i have 30th annyversary with an (no-name) arcitech ?"

"Tetep arsitek, Ity?"

si gue mengangguk, kaku, takut Tuhan Tampan marah.

"Kamu bahkan nggak punya temen arsitek.."

anggukan lemes.

"Kenalan arsitek pun kamu nggak punya"

gue berhenti mengangguk, kali ini suara (yang gue yakini sebagai suara Tuhan) itu terlalu benar.

kenapa gue masih aja ngimpi punya suami arsitek, padahal gue nggak kenal ama mereka. padahal gue terlalu buta tentang seni gambar, dan itu nunjukin seberapa besar obrolan si gue bakal nggak nyambung dengan obrolan si arsitek.

and this is it. i stop dreaming.





Suara Tuhan tiba-tiba sudah tak terdengar lagi. mungkin lega karena akhirnya si gue bertobat.






 







 
 

0 comments:

Subscribe