sarjana bukan titlenya
bukan juga bajunya
bukan sepatunya
apalagi toganya
sarjana adalah saling memaafkan..
(kita lagi ngomongin sarjana atau lebaran sih?)
but it's true.
it's time for us to forgive everything we had been through at the university.
i was coming to moestopo, full of angry, hatred and dissapointed.
i was very very hate that place, yet, the people.
and i had been through emotional 4 years of LABIL .
4 tahun terpanjang yang pernah si gue lewatin.
dan akhirnya hari-hari itu sebentar lagi akan berlalu..
hari hari dimana gue akan hidup dalam damai tanpa menghabiskan uang di sency,
hidup menyedihkan tanpa cidum, sioma dan popo yang hobi sekali makan.
tanpa meonk yang makanannya mulai bikin gue eneg.
tanpa radit yang belagunya luar biasa besar, melebihi besar kepalanya.
tanpa romi dan ira yang masih berjuang menuju s.ikom.
tanpa siapapun dan apapun yang pernah bernafas di moestopo.
and finally, people would start a brand new day of bachelor without anyone...
trying to fix all that wound with some abstract hope, yet, and the title.
some would get in,
but some, maybe, would give in.
and i know, even someday in a somehow way, i might be would give in, at least, on sept 4th 2010, i could face all the world with S.Ikom in my hand.
(untung gue punya Tuhan baik hati, sedikit sombong dan labil nggak papa kan, Tuhan Tampan??)
nggak papa kan??
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 comments:
Posting Komentar