gue tuh orang nggak cantik yang berharap cantik.
sirik luar biasa tiap kali liat para model keluar dari ruang pemotretan majalah HAI.
terus ketika gue berkaca, cuma perawan kurus kecil yang masih ngarep punya body seksi mirip megan fox yang bisa gue liat.
gue menjerit, ngeri ama muka sendiri.
"kita tuh emang jawa banget ya?" kata seorang temen gue yang juga nasibnya nggak baik, "item, kurus, dan idungnya pesek"
gue mengangguk tanpa bersuara, rasa hati pengen bilang nggak, tapi kok kayaknya keterlaluan amat melawan takdir.
terus gue tidur siang, karena ujan, jadwal tidur siang gue 3 kali lipat lebih banyak.. sampe akhirnya terbangun oleh suara licik bu maryadi, "perawan kok males banget, udah sore gini belom mandi"
udah perawan, males lagi.
tinggal cekek aja nih leher gue.
setelah melalui perjalan panjang selama 22 tahun, kehidupan pun nggak membaik.
dan ajarannya pun tetep sama, "cewek cantik punya kasta lebih tinggi"
"apalagi cewek putih, beuh, gue doyan banget... tinggal pake hak tinggi aja" kata seorang pria, yang berperawakan agak gay tapi mengaku cowok tulen.
okeh, gue nggak cantik, dan nggak pake hak tinggi... sekitar 20 juta cewek di Indonesia lainnya pun senasib sama gue (anggap aja begitu).
ada saran?
nggak ada.
ada penyelesaian?
males mikir.
bagus, gue harap gue nggak mati kesepian.
semoga pria yang menghabiskan sisa hidupnya sama gue nanti cukup betah untuk mau mandangin muka item, kurus dan pesek ini setiap hari. semoga dia nggak muntah darah. dan nggak kena serangan jantung tiba-tiba dan dokter cuma bilang, "saya nggak tau penyebabnya" sambil ngeliat muka gue dengan horor.
gue rasa suami gue nanti adalah orang paling beruntung sedunia.
walaupun menderita di sepanjang hidupnya, tapi dia pasti masuk surga.
masuk surga karena telah menyelamatkan satu spesies langka yang menderita keterbelakangan mental namun diyakini akan memiliki keturunan yang yahud.
semoga Tuhan Tampan memberkati pria belum bernama itu..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 comments:
Posting Komentar