k o do k i jo

Hal yang nggak mungkin gue lupa adalah ketika seorang pria, yang dengan tanpa berdosanya, bilang begini ke Buruh Thamrin ini.
"Aku nggak suka kamu, karena kamu terlalu banyak baca.. kamu belum punya pengalaman hidup. Aku lebih suka orang yang cerita tentang pengalamannya"
Rasanya pengen gue jejelin cabe ijo ke mulutnya.

Lalu kemudian 4 hari lalu, seseorang bisa dengan beradabnya berkomentar "Apa yang kamu harapin dari Chrysti? dia kan cuma junior"

God, why are these people so serious?

Lalu kenapa kalau gue suka baca buku? harusnya dia bisa mikir bahwa gue belum lahir ketika dia sudah lahir. Dan apa yang membuat kita terkoneksi dalam satu obrolan nyaman adalah karena gue membaca apa yang dulu menjadi isu orang-orang sejamannya. Well.. i'm sorry if i cannot please you in the end.

Lalu kenapa kalau gue junior? tau deh yang tua..

Bbzzzz....

Merayakan Sumpah Pemuda, akhirnya sabtu kemaren gue berakhir di Hai Day Celebrating Youth, mengunjungi Pee Wee Gaskin, Maliq & D'essential dan menikmati makanan-makanan khas pensi ditemani oleh abege-abege 15 tahun. Haaha, entah kenapa menikmati live music  royo-royo begini masih jadi obat-anti-stress paling manjur sepanjang peradaban dunia fana.

Gue suka musik Indonesia. Dan gue bangga dengan musisi Indonesia.
Hanya karena Indonesia tidak sekeren Amerika, nggak berarti musik Indonesia isinya cuma sampah semata.
Sometimes, you need to hear it first before you judge.

"Eh apa kenapah? tadi gue nggak kedengeran?" teriak gue di tengah berisiknya suara drum
"GUE UDAH PERNAH NGEHAMILIN ANAK ORANG SAMPE HAMIL 4 BULAN TAPI AKHIRNYA DIA KEGUGURAN" kata cowok yang masih asik kuliah sampe detik ini. tidak jadi menikah dan masih bisa tertawa-tawa tanpa dosa.

Yahh inilah kami. Anak muda.
*angkat bahu*