Diluar hujan.
Dan gadis yang sejak ribuan tahun lalu menyukai hujan, hari ini sedang tidak ingin menikmatinya.
Hujan bikin basah, bikin gue nggak bisa naik gojek. Bikin gue nggak bisa pulang.
Jadilah gue alay nulis-nulis blog lagi. Padahal sudah seribu tahun gue ninggalin kebiasaan mengeluh di blog ini. Tapi apa daya. Bahkan perut yang lapar pun tak bisa memanggil gue keluar dari nyamannya kursi di pojokkan lantai 21 ini.
Beberapa hari belakangan ini gue lagi gundah. Gundah serta gulana.
Nando lagi cari kerja karna udah nggak tahan sama kerjaannya. Aduh. Ngeliat dia pusing begitu, gue rasanya pengen salto. Kemarin ngelamar di Angkasa Pura dan keterima. Kemudian karena surat maha penting bernama SKCK telat disubmit, akhirnya secara administrasi dia nggak lulus.
Padahal........ ah sudahlah, nggak ada gunanya mengingat-ngingat HRD pongah itu.
Pfft. Nggak jadi deh gue punya calon suami kaya raya orang BUMN. Haha.
Kemudian belum selesai Nando galau, ada lagi Pak Maryadi bikin ulah. Ceritanya dia berhutang KTA ke bank. Astagaa.. gue aja nggak faham dia lagi kesurupan setan apa. Tapi yang jelas, berhubung dia sudah pensiun dan cuma ada anak-anaknya yang pengertian ini (khayang), mau nggak mau kita patungan buat bayarin utang.
........................
Kenapa gue cerita begini seolah lucu ya hidup gue. Elahh, padahal waktu gue denger kabar-kabar alay itu, jantung gue udah kayak dilempar ke kutub utara. Pusing seketika.
Udah siap sedia pengen pamer kalo pacar keterima di BUMN, eh kemudian nggak jadi.
Tabungan aja nggak punya, eh terus suruh bayar utang bokap.
But well, God is good all the time.
Tuhan nggak akan bisa menyangkal dirinya yang adalah kasih.
Cuma itu yang gue perlu pahami. ....
...............
untuk bisa tidur nyenyak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 comments:
Posting Komentar